Tips Diterima Lulus Ujian Seleksi Masuk Kuliah Kedokteran
Hello kawan, di siang hari yang terik ini tepatnya Senin, 2 November 2015 pukul 12.46 di masjid kampus salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, aku lagi pengen menulis mengenai lika-liku seleksi masuk kuliah kedokteran yang pernah aku alami. Aku sekarang masih dalam masa menunggu pemberangkatan internsip dokter nih. Aku dulu kuliah di jurusan pendidikan dokter di salah satu perguruan tinggi di provinsi paling timur pulau Jawa di negara tercinta kita ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang biasa disingkat NKRI. Aku sekarang di masjid kampus salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah karena sedang menunggu istri tercinta yang lagi kuliah S2 jurusan Magister Manajemen konsentrasi pemasaran dengan bahasa yang lebih kerennya Marketing.
Langsung aja ya kawan, apa aja lika-liku dulu yang aku rasakan ketika seleksi masuk kuliah kedokteran. Aku dulu ikut seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2009, tentunya nama dan macam tes seleksi masuk perguruan tinggi yang sekarang sudah banyak berbeda daripada zamanku dulu. Aku dulu ikut banyak seleksi masuk perguruan tinggi, yang aku ikuti dulu ada PMDK UNS, aku dulu memilih jurusan pendidikan dokter, hasilnya sih tidak diterima kawan, aku tidak tahu tidak diterima karena nilaiku yang rendah atau karena nilai sekolah SMA dimana aku sekolah dinilai rendah oleh Perguruan Tinggi. Ya aku berhusnudzon saja mungkin karena memang nilaiku sendiri yang rendah.
Selain PMDK UNS, aku juga mengikuti UM UGM, aku memilih yang pertama jurusan Pendidikan Dokter, kedua Teknik Industri, ketiga Teknologi Pertanian. Hasil dari seleksi UM UGM yang aku dapat sama seperti hasil PMDK UNS, alias juga tidak diterima. Kemudian aku juga mengikuti tes tulis di UNY, aku lupa apa nama tesnya dulu, aku dulu memilih jurusan PGSD. Hasil seleksi tes tulisku sama seperti hasil yang aku dapat sebelumnya, alias tidak diterima juga.
Melihat hasil dari tes seleksi masuk perguruan tinggi yang aku ikuti selalu gagal, aku sudah tidak percaya diri lagi kawan. Dari SD, SMP, SMA paling tidak aku selalu mendapatkan peringkat 5 besar di kelas, tetapi ketika mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi, ternyata aku selalu gagal. Ternyata memang sangat-sangat banyak orang pintar di negeri tercinta kita ini yang belum aku temui meskipun banyak juga teman-temanku di kelas yang lebih pintar daripada aku.
Karena aku sudah tidak percaya diri lagi, dalam menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SNMPTN ini di tahun-tahun yang sebelumnya disebut dengan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), aku mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta di Solo jurusan pendidikan Matematika, ya meskipun diterima, hanya sebagai cadangan kawan, sudah membayar juga untuk uang masuknya. Meskipun nanti pada akhirnya aku tarik juga dengan pemotongan biaya masuk sebesar berapa persen gitu, aku lupa besarannya berapa.
Akhirnya untuk persiapan dalam menghadapi SNMPTN, aku mengikuti les di salah satu lembaga bimbingan belajar di Sragen kawan, + 2 bulan aku mengikuti bimbingan belajar tersebut. Oh iya kawan, aku SNMPTN bidang IPA dengan jurusan yang aku pilih antara pilihan pertama dan kedua sama kawan, jurusan Pendidikan Dokter (Kedokteran), bedanya pilihan pertama di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, pilihan kedua di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Aku memilih pada saat itu entah karena pertimbangan nekat atau karena pertimbangan putus asa, sudah tidak bisa dibedakan lagi kawan. Hahahah.. Karena di satu sisi aku memang nekat, di satu sisi aku juga sudah putus asa.
Dalam masa-masa menjelang SNMPTN, aku isi dengan persiapan semaksimal mungkin kawan, aku rutin mengikuti les bimbingan belajar dan belajar sendiri di rumah, serta yang paling penting kawan, jangan lupa untuk selalu berdo’a kepada Allah ‘Azza Wa Jalla karena memang tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah ‘Azza Wa Jalla.
Akhirnya hari-H tes ujian SNMPTN tiba kawan. Pada zamanku dulu, seingatku SNMPTN dilaksanakan 2-3 hari. Seingatku juga, hari pertama ada Tes Potensi Akademik (TPA) dan ujian pengetahuan dasar yang berupa Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika Dasar. Seingatku hari kedua atau ketiga ada tes untuk masing-masing bidang, IPA dan IPS. IPA terdiri dari ujian Matematika IPA, Biologi, Kimia, dan Fisika. Untuk ujian SNMPTN bidang IPS, aku kurang tahu kawan karena aku dulu tidak mengikutinya kawan. Maaf kawan..
Selesai ujian SNMPTN, aku benar-benar pasrah kawan, sudah putus asa kawan, merasa tidak akan diterima kuliah di kedokteran kawan. Di antara masa menunggu hasil pengumuman SNPMTN, hanya bisa diisi dengan ibadah dan do’a semaksimal mungkin kawan, karena memang tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah ‘Azza Wa Jalla.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba, saatnya pengumuman hasil SNMPTN. Dengan perasaan putus asa, pasrah, tawakal, dan perasaan lain yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata bercampur menjadi satu. Disertai dengan selalu membaca ayat-ayat suci Al Qur’an dan do’a-do’a yang memuji kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. Akhirnya tepat tengah malam, hasil pengumuman SNMPTN bisa diakses. Aku pada saat itu meminta bantuan temanku untuk melihatkan hasil pengumuman SNMPTN milikku dikarenakan pada saat itu aku berada di rumah dimana di daerahku tidak ada warung internet (warnet) yang buka tengah malam. Akhirnya saat-saat temanku memberitahukan hasil pengumuman SNMPTN kepadaku tiba.
Dengan perasaan yang bercampur aduk yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, temanku memberitahukan bahwa hasil pengumuman SNMPTN yang aku dapat adalah diterima di pilihan keduaku, yaitu di jurusan pendidikan dokter di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Timur. Dengan perasaan senang dan bahagia yang tidak terukur dan tidak bisa percaya dengan hasil SNMPTN yang telah aku dapat, aku mengucapkan syukur Alhamdulillah kawan karena Allah ‘Azza Wa Jalla telah mengabulkan do’a-do’a yang selalu aku panjatkan kawan dan Allah ‘Azza Wa Jalla memang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari pengalamanku di atas, ternyata banyak hikmah dan pelajaran yang aku dapat kawan. Pertama, jangan mudah putus asa. Walapun kita sering gagal, ternyata dengan kita tetap berusaha, insyaAllah kita akan mencapai hasil yang kita inginkan. bisa dibilang bahwa gagal adalah langkah awal dari sebuah kesuksesan. Percobaan yang pertama gagal, kita harus melakukan percobaan yang kedua. Percobaan yang kedua gagal, kita harus melakukan percobaan yang ketiga. Begitulah selanjutnya kawan, kita harus selalu mencoba sampai kita berhasil kawan. Salah satu kunci kesuksesan adalah selalu mencoba, tidak putus asa, dan pantang menyerah kawan.
Hikmah dan pelajaran kedua yang aku dapat adalah kita harus selalu menyertai usaha kita dengan do’a-do’a dan tawakal kepada Allah ‘Azza Wa Jalla. Allah ‘Azza Wa Jalla sendiri berfirman dalam kitab-Nya, Al Qur’anul Karim, bahwa Allah ‘Azza Wa Jalla Maha Kuasa atas sesuatu sehingga jika kita selalu dekat dengan Allah ‘Azza Wa Jalla dan sewaktu-waktu kita butuh, kita berdo’a dan bertawakal kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, insyaAllah do’a dan tawakal kita akan mendapatkan hasil yang sepadan.
Masih banyak hikmah dan pelajaran yang bisa didapat dari pengalamanku di atas kawan. Dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan masih banyak tugas yang harus aku kerjakan, mungkin cukup sekian tulisan mengenai pengalamanku diterima lulus ujian seleksi masuk kuliah kedokteran. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua. Salam sukses kawan!!!
0 comments:
Post a Comment