Hukum Memilih Pemimpin Kafir


Hukum Memilih Pemimpin Kafir - Konon di suatu negeri dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, mempunyai seorang pemimpin non muslim di suatu wilayah bagian dari negeri tersebut. Mayoritas penduduk di wilayah tersebut adalah kaum muslimin. Suatu hari menjelang beberapa bulan sebelum pemilihan pemimpin di wilayah tersebut, pemimpin non muslim tersebut mengucapkan suatu kalimat yang bisa jadi merupakan suatu penghinaan, pelecehan, dan penistaan terhadap agama Islam. Pemimpin non muslim tersebut mengucapkan kalimat “dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam...” Kalimat yang sungguh menyakitkan hati bagi kaum muslimin yang benar-benar beriman dan mengamalkan Al Qur’an.
Anehnya, tidak sedikit dari orang-orang yang mengaku beriman membela si pemimpin non muslim tersebut. Fenomena seperti ini terjadi di masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tidak lain dan tidak bukan ternyata orang-orang yang mengaku beriman tetapi membela pemimpin non muslim yang menghina dan melecehkan agama Islam adalah kaum munafik. Hal tersebut termaktub di dalam Al Qur’an QS Al Ma’idah ayat 51-57. Berikut QS. Al Ma’idah ayat 51-57:

Al-Ma’idah-ayat-51-57

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. [QS. Al Ma’idah (5): 51]

Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. [QS. Al Ma’idah (5): 52]



Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. [QS. Al Ma’idah (5): 53]



Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al Ma’idah (5): 54]



Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). [QS. Al Ma’idah (5): 55]



Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. [QS. Al Ma’idah (5): 56]



Al-Ma’idah-ayat-51-57
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. [QS. Al Ma’idah (5): 57]

Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari QS. Al Ma’idah (5) ayat 51-57 di atas. Semoga kita juga bisa mengamalkan ilmu yang telah kita ketahui dan kita miliki. Akhir kalimat, semoga Allah ‘Azza wa Jalla melindungi kita dari sifat nifaq dan dari kaum munafik.
Resep Cumi Telur Asin Yang Gurih dan Renyah




Jika kita ke restauran atau warung yang menjual berbagai macam seafood, terkadang ada yang menyediakan menu cumi dicampur dengan adonan telur asin yang gurih. Selain lezat, kandungan gizi yan tinggi pada cumi, yakni 7,9 gr/110 gr cumi mengandung banyak manfaat untuk tubuh kita. Kandungan yang terdapat pada cumi sifatnya  mudah dicerna, dan mengandung banyak asam amino esensial yang baik untuk tubuh seperti lisin, fenilanin dan leusin.
Karena banyak manfaat dan juga lezat, tidak ada ruginya jika kita dapat membuat adonan cumi sendiri di rumah, terlebih bahan yang digunakan juga lebih berkualitas dibandingkan membelinya diluar.
Berikut saya sebutkan bahan dan cara membuatnya secara rinci, untuk mempermudah proses pembuatan (waktu memasak 60 menit):
1. 300 gram cumi kecil *jika cuminya besar, maka rasanya tidak segurih menggunakan cumi kecil
2. Bawang Merah 3 siung
3. Bawang putih 2 siung
4. Margarin 1 sendok makan *disini saya menggunakan merk Blueband supaya semakin gurih
5. Tepung maizena/tapioka 5 sendok makan
6. Merica bubuk secukupnya
7. Garam secukupnya
8. Cabai (opsional)
9. Daun kucai/daun bawang
10. Cumi telur asin 1 butir
11. Minyak secukupnya
Proses pembuatan:
1. Bersihkan cumi bagian luar dan dalamnya, hingga tersisa bagian yang berwarna putih, kemudian iris tipis hingga berbentuk bulat.
2.Lumuri cumi dengan merica bubuk dan garam secukupnya, lalu lumuri cumi dengan tepung maizena/tapioka.
3. Goreng cumi yang telah dilumuri merica bubuk, garam, dan tepung maizena/tapioka 2 menit saja dengan minyak panas.
4. Iris tipis bawang, cabai dan daun kucai/daun bawang.
5. Tumis bawang merah dan putih hingga layu, kemudian masukkan potongan cabai dan daun kucai/daun bawang, tiriskan.
6. Masukkan margarin ke loyang, dan biarkan hingga meleleh, kemudian masukkan tumisan bawang cabai dan daun kucai/bawang, tumis sebentar.
7. Haluskan telur asin, kemudian masukkan kedalam loyang.
8. Masukkan cumi ke loyang, aduk-aduk hingga merata.

Cumi gurih dan lezat, siap untuk dinikmati : )



Cara Alami Mengobati Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

  Tekanan darah tinggi atau yang juga disebut hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik penderita lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik penderita lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Takanan darah tinggi meningkatkan risiko penderita untuk mengalami penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) seperti stroke (penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak), penyakit jantung koroner (penyumbatan arteri koroner jantung atau serangan jantung), gagal ginjal, gangguan penglihatan, dll.
cara-alami-mengobati-tekanan-darah-tinggi-hipertensi
Sumber: http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/images/videothumb/New%20Picture.bmp
Penderita hipertensi biasanya tanpa gejala, akan tetapi sebagian kecil penderita bisa mengalami gejala seperti nyeri atau rasa tidak nyaman pada leher bagian belakang. Oleh sebab itu, penderita hipertensi harus selalu rutin kontrol cek tekanan darah menggunakan tensimeter/sphygmomanometer.
Penderita hipertensi harus rutin minum obat anti hipertensi setiap hari. Namun, sangat banyak penderita hipertensi yang minum obat anti hipertensi tidak rutin setiap hari dikarenakan berbagai alasan, seperti malas untuk minum obat setiap hari, khawatir kondisi ginjal jika minum obat setiap hari, dan berbagai alasan yang lain.
Perlu ditekankan bahwa hipertensi merupakan suatu kondisi yang tidak bisa disembuhkan, akan tetapi hipertensi sangat bisa untuk terkontrol. Hipertensi dikatakan terkontrol jika tekanan darah dalam batas normal yaitu tekanan darah sistolik harus di bawah 140 mmHg dan tekanan darah diastolik harus di bawah 90 mmHg. Agar hipertensi selalu terkontrol ada 2 (dua) cara yang bisa dilakukan, yaitu pertama dengan cara alami dan kedua dengan cara menggunakan obat-obatan.
cara-alami-mengobati-tekanan-darah-tinggi-hipertensi
Sumber: http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/images/videothumb/CERDIK.JPG

Berikut cara alami mengobati hipertensi:
1. Menurunkan berat badan pada penderita obesitas atau penderita gemuk dapat menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan 10 kg dapat mengurangi tekanan darah sistolik 5-20 mmHg. Menurukan ukuran pinggang juga dapat menurunkan tekanan darah. Rekomendasi ukuran pinggang kurang dari 94 cm untuk pria dan kurang dari 80 cm untuk wanita, indeks massa tubuh <25 kg/m2. Cara menghitung indeks massa tubuh adalah berat badan dibagi tinggi badan dalam satuan meter yang telah dikuadratkan. Rekomendasi penurunan berat badan meliputi anjuran untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung kalori dan juga meningkatkan aktivitas fisik.
2.  Menerapkan pola makan sehat seperti lebih banyak makan buah, sayur-sayuran, dan produk susu rendah lemak dengan kandungan lemak jenuh dan total lebih sedikit, kaya kalium dan calcium dapat menurunkan tekanan darah sistolik 8-14 mmHg. Makanan kaya kalium seperti  pisang, kentang, kacang, kurma, alpukat, saos tomat, ikan, melon, dan pepaya. Makanan kaya calcium seperti sumsum tulang sapi, bayam, lobak, kol, brokoli, kangkung, kacang kedelai, kacang putih, kacang almond, jeruk, pisang, ikan salmon, sarden, udang, dan kerang. Namun, perlu hati-hati pada penderita dengan gagal ginjal karena terlalu banyak mengonsumsi makanan kaya kalium justru akan mengancam nyawa penderita gagal ginjal.
3.  Pembatasan konsumsi garam harian dapat menurunkan tekanan darah sistolik 2-8 mmHg. Konsumsi garam <6 g/hari. Penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah garam sebagai bagian pola makan sehat.
4.  Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4-9 mmHg. Melakukan aktivitas fisik intensitas sedang setiap hari atau minimal 3 hari dalam setiap minggu seperti jalan cepat atau jogging minimal 30 menit setiap hari.
5.  Pembatasan konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah sistolik 2-4 mmHg.
6. Berhenti merokok untuk mengurangi risiko kardiovaskuler secara keseluruhan. Merokok merupakan faktor risiko yang sangat berperan untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler. Berhenti merokok sebelum terlambat. 

cara-alami-mengobati-tekanan-darah-tinggi-hipertensi
Sumber: http://pppl.depkes.go.id/upload/942_Slide_GPTD2.edit1.jpg
*Diolah dari berbagai sumber.


Menjadi Orang yang Beruntung


Menjadi orang yang beruntung tentunya merupakan keinginan setiap manusia. Setiap manusia akan berusaha semaksimal mungkin agar menjadi orang yang beruntung. Bukan hanya di kehidupan dunia saja manusia ingin beruntung, tentunya ketika di akhirat kelak setiap manusia ingin menjadi orang yang beruntung. Berikut ini perbuatan orang-orang yang beruntung menurut Al Qur’an.

1.      QS. Al Baqarah (2) ayat 2-5
Artinya:
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Al Baqarah (2) : 2-5)

2.      QS. Al Baqarah (2) ayat 189


Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.(QS. Al Baqarah (2) : 189)

3.      QS. Ali Imran (3) ayat 104


Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran (3) : 104)

4.      QS. Ali Imran (3) ayat 130


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Ali Imran (3) : 130)

5.      QS. Ali Imran (3) ayat 200


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.(QS. Ali Imran (3) : 200)

6.      QS. Al Ma’idah (5) ayat 35


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al Ma’idah (5) : 35)

7.      QS. Al Ma’idah (5) ayat 90


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al Ma’idah (5) : 90)

8.      QS. Al Ma’idah (5) ayat 100


Artinya:
Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."(QS. Al Ma’idah (5) : 100)

9.      QS. Al A’raf (7) ayat 8


Artinya:
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. Al A’raf (7) : 8)

10.   QS. Al A’raf (7) ayat 69


Artinya:
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada Kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Al A’raf (7) ayat 69)

11.   QS. Al A’raf (7) ayat 157


Artinya:
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.( QS. Al A’raf (7) : 157)

12.   QS. Al Anfal (8) ayat 45


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.(QS. Al Anfal (8) : 45)

13.   QS. At Taubah (9) ayat 88


Artinya:
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.(QS. At Taubah (9) : 88)

14.   QS. Yunus (10) ayat 17


Artinya:
Maka siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.(QS. Yunus (10) : 17)

15.   QS. Yunus (10) ayat 69


Artinya:
Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung".(QS. Yunus (10) : 69)

16.   QS. Yusuf (12) ayat 23


Artinya:
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.(QS. Yusuf (12) : 23)

17.   QS. An Nahl (16) ayat 116


Artinya:
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.(QS. An Nahl (16) : 116)

18.   QS. Al Mu’minun (23) ayat 1-11
Artinya:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.(QS. Al Mu’minun (23) : 1-11)

19.   QS. Al Mu’minun (23) ayat 102


Artinya:
Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.(QS. Al Mu’minun (23) : 102)

Do'a Meminta Anak di Dalam Al Qur'an

Setiap pasangan suami istri tentunya sangat mendambakan kehadiran anak dalam kehidupan rumah tangga. Banyak pasangan yang setelah menikah, segera dikaruniai anak oleh Allah ‘Azza Wa Jalla. Namun, banyak juga yang menunggu bertahun-tahun tak kunjung dikaruniai anak oleh Allah ‘Azza Wa Jalla. Sebagai seorang hamba yang beriman, tentunya pasangan yang sudah dikaruniai anak olah Allah ‘Azza Wa Jalla hendaknya bersyukur kepada-Nya dengan lisan maupun dengan perbuatan, dengan banyak mengucap Hamdalah dan menjaga serta mendidik anak tersebut. Bagi pasangan yang belum dikaruniai anak oleh Allah ‘Azza Wa Jalla, hendaknya memperbanyak do’a dan jangan lupa harus berikhtiar semaksimal mungkin dengan berkonsultasi ke dokter dan dengan ikhtiar lainnya yang tidak melanggar tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah.

Berikut do’a meminta karunia anak di dalam Al Qur’an:
1.      QS. Ali Imran (3) ayat 38


Artinya:
Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.”( QS. Ali Imran (3) : 38)

2.      QS. Ash Shaffat (37) ayat 100


Artinya:
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.”( QS. Ash Shaffat (37) : 100)